Welcome !

Welcome !

Kamis, 03 Februari 2011

D. Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat

1). Kenyataan Masyarakat Indonesia
Masyarakat Indonesia = keanekaragaman.
Keanekaragaman:
• Dimensi vertikal:
Keragaman masyarakat berdasarkan kekuasaan, pendidikan, serta ekonomi.
• Dimensi horizontal/masyarakat majemuk:
Keragaman masyarakat berdasarkan budaya.
Dalam masyarakat majemuk, konflik dalam masyarakat berpeluang terjadi. Hal itu terutama karena kuatnya perasaan in-group, sikap etnosentris dan eksklusi dalam berbagai kelompok masyarakat.
- Perasaan in-group
Perasaan dekat dengan anggota kelompok sendiri.
- Etnosentrisme
Kecenderungan menilai kebudayaan lain dengan menggunakan ukuran kebudayaan sendiri.
- Eksklusivisme
Kecenderungan menutup diri terhadap interaksi dengan kelompok lain dan hanya mengembangkan kehidupan di dalam kelompok sendiri. Eksklusivisme juga cenderung menyingkirkan peran dan keberadaan kelompok lain.
Demikianlah, hubungan antarkelompok dalam masyarakat majemuk cenderung diwarnai konflik. Itulah tantangan utama masyarakat majemuk.
2). Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat
Pancasila perlu diresapi oleh segenap warga masyarakat, sehingga mewarnai kehidupan konkret dalam bermasyarakat. Dengan begitu masyarakat makin menjauh dengan kecenderungan alamiahnya, yaitu memupuk perasaan in-group, etnosentrisme, eksklusivisme. Sebaliknya, masyarakat makin menyadari pentingnya dan mengupayakan terwujudnya kesatuan masyarakat.
Adapun tantangan yang cukup menonjol dalam kehidupan masyarakat Indonesia sekarang ini:
• Masih lemahnya kesediaan berbagai kelompok untuk menghargai keanekaragaman masyarakat;
• Adanya gejala pemaksaan kehendak oleh beberapa kelompok masyarakat pada kelompok lain, kadang melalui kekerasan dan tindakan anarkis;
• Masih kurangnya wadah untuk mewujudkan dialog dan kerja sama antarkelompok masyarakat demi terciptanya harmoni;
• Masih banyaknya kelompok masyarakat miskin dan pengangguran;
• Kepedulian sosial masyarakat kaya terhadap masyarakat miskin belum memadai, sehingga menimbulkan kecemburuan sosial.
Menampilkan perilaku positif guna mengatasi lima masalah tersebut mulai dari lingkungan sendiri dan dengan kemampuan diri sendiri. Contoh:
• Kita bisa berusaha mengembangkan sikap toleran dan bergaul secara baik dengan teman yang memiliki latar belakang suku, ras, dan agama berbeda.
• Kta bisa berusaha membiasakan diri bermusyawarah dalam menyelesaikan setiap kesalahpahaman dan perselisihan.
• Kita bisa menciptakan berbagai media untuk sarana dialog dan kerja sama konkret antarkelompok, seperti kelompok belajar, kelompok pecinta alam, olahraga. Diskusi, jurnalistik, dll.
• Dan kita juga bisa menggalang dana untuk meringankan kesulitan teman yang kurang mampu, bersedia bergaul dengan teman-teman yang kurang mampu, berusaha meringankan beban dan kesulitan teman yang kurang mampu.
(Syifa Yumna Mufidah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar